PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA

4 comments

Secara garis besar, perencanaan tambang terbuka di bagi menjadi 2 pertimbangan, yaitu pertimbangan ekonomi dan pertimbangan teknis . Disini kita akan menjabarkan secara sistematis supaya lebih enak dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca.


A. Pertimbangan Ekonomi


  1. Cut off Grade (CoG)

    CoG adalah kadar rata-rata terendah bijih yang masih dapat ditambang secara menguntungkan, atau CoG adalah kadar terendah bijih yang dapat ditambang secara menguntungkan berdasarkan kondisi ekonomi dan teknologi saat itu serta mempertimbangkan aspek lingkungan.

    Kegunaan CoG adalah untuk menentukan
    batas tambang atau Pit Limits.

  2. Break Even Stripping Ratio ( BESR )

    BESR adalah angka yang menunjukkan pada stripping ratio berapa akan mencapai titik impas. BESR terbagi menjadi 2,yaitu :

a. BESR1 yang berguna untuk menentukan pemilihan sistem penambangan
BESR = (A/ton ore - B/ton ore) : B/ton waste

A : Biaya tambang bawah tanah/ton ore
B : Biaya tambang terbuka/ton ore
C : Biaya stripping overburden/ton waste


b. BESR2 yang digunakan untuk menentukan berapa besar keuntungan yang diperoleh bila
endapan bijih ditambang dengan metode tambang terbuka.

BESR= (X/ton ore - Y/ton ore) : Z/ton waste
A : Nilai penjualan/ton ore
B : Biaya produksi/ton ore
C : Biaya stripping/ton waste


B. PERTIMBANGAN TEKNIS

  1. Ultimate Pit Slope

Ultimate pit slope adalah batas akhir atau batas paling luar dari suatu tambang terbuka yang masih diperbolehkan ditambang dan pada kemiringan ini jenjang masih stabil.

Faktor yang mempengaruhi kemiringan lereng :

1. Geometri lereng

Makin tinggi lereng, makin besar risiko yang akan dihadapi. Hal ini disebabkan karena makin tinggi lereng, maka makin besar perubahan tegangan (stress) yang dapat menyebabkan konsentrasi tegangan pada kaki lereng serta dengan makin besarnya geometri, maka ketersingkapan struktur pun akan makin besar yang menyebabkan terjadinya kelongsoran blok batuan.


Tegangan (stress) yang terkonsentrasi pada suatu area yang sempit akan melampaui kekuatan batuan, sehingga batuan akan pecah dan memprovokasi kelongsoran. Tegangan yang hadir pada lereng ini disebabkkan karena adanya perubahan beban (hilangnya beban) diatas dan disamping bidang lereng.


2. Air tanah

Pada batuan sangat berpengaruh jika ada bidang lemah yang terisi oleh air karena akan menyebabkan meningkatkan tegangan terhadap bidang lemah tersebut. Selain itu air dapat mengikis pengisi ruang antar bidang lemah, melapukan sisi bidang lemah dan melarutkan mineral - mineral sulfida. Pada beberapa kasus, air dapat menjadi faktor utama ketidakstabilan lereng terutama pada lereng tanah.
3. Bidang lemah

Kekuatan massa batuan merupakan gabungan dari kekuatan batuan utuh, kondisi air tanah dan kondisi/posisi/geometri serta frekwensi bidang diskontinyu. Jika batuan utuh makin kuat serta bidang lemah makin sedikit dan makin kuat,maka massa batuan akan makin kuat. Selain itu pula adanya kehadiran bidang lemah yang cukup lebar/panjang harus diperhitungkan secara tersendiri karena akan menjadi faktor penentu kelongsoran.

Kondisi bidang lemah yang harus diperhitungkan adalah:


  • lebar bidang lemah; makin lebar jarak antar sisi-sisi bidang lemah, maka batuan akan makin lemah,
  • kondisi pelapukan sisi-sisi batuan bidang lemah; makin lapuk sisi-sisi batuan bidang lemah maka bidang lemah tersebut akan makin lemah,
  • jenis pengisi bidang lemah; jika pengisi kuarsa maka bidang lemah akan makin kuat, sebaliknya jika pengisi adalah lempung maka bidang lemah akan makin lemah,
  • orientasi bidang lemah; bidang lemah yang berisiko longsor adalah bidang lemah yang searah dan lebih landai dari kemiringan lereng,
  • kekasaran bidang lemah, makin kasar maka bidang lemah akan makin kuat.

Sumber : pusdiklat geologi

  1. Sistem Penirisan

    a. Sistem Penirisan Langsung ( konvensional )

    Sistem penirisan dengan membiarkan air masuk kedalam tambang kemudian dipompa keluar.

    b. Sistem Penirisan Tak Langsung

    Sistem penirisan dengan cara mencegah air masuk kedalam tambang yaitu dengan cara membuat beberapa lubang bor dibagian luar daerah penambangan atau di jenjang, kemudia dari lubang bor tersebut apabila telah terisi air dipompa keluar tambang


  2. Dimensi Jenjang

    Dimensi jenjang dipengaruhi oleh :

    > Jenis material
    > Cara pembongkaran
    > Spesifikasi/dimensi alat berat yang digunakan
    > Lebar tumpukan hasil pembongkaran
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

4 komentar:

  1. mantabs ini sodara coco...nambah penegtahuan tenan,,,

    BalasHapus
  2. yups terima kasih,
    kalo ada masukan atau mau bertanya nanti saya coba menjawabnya.

    BalasHapus
  3. mase angkatan brapa????aq o8 mas

    BalasHapus
  4. Istimewa...tolong CV nya dong atau profilnya Bang Coco...

    BalasHapus